Senin, 22 Agustus 2011

Sentimen Negatif Global Bayangi Bursa RI

Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia diprediksi bergerak melemah di awal pekan ini, Senin 22 Agustus 2011. Indeks acuan dunia yang terpuruk, diikuti bursa saham global maupun regional Asia disinyalir menjadi pemicunya.

Menurut analis PT BNI Securities, Akhmad Nurcahyadi, indikator negatif bursa global dan regional yang mendominasi pasar dunia berpotensi mendorong bursa saham Indonesia kembali melemah pada transaksi hari ini. "IHSG akan turun lagi dengan kisaran 3.770-3.967," ujar Akhmad kepada VIVAnews.com.

Padahal, kata dia, penurunan tajam indeks di akhir pekan lalu sebesar 4,43 persen berpeluang mendorong IHSG mengalami perbalikan arah. Sebab, didukung sentimen dalam negeri dan penguatan beberapa saham yang memiliki fundamental kuat. "Jadi, hari ini terkoreski dulu sebelum mencatat penguatan pada transaksi perdagangan esok hari," tutur Akhmad.

Sementara itu, Akhmad mengungkapkan, turunnya indeks acuan dunia, Wall Street dipicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kekecewaan data makro AS yang menunjukkan kinerja tidak sesuai ekspektasi.

Analis PT Indo Premier Securities Ikhsan Binarto juga sependapat. Pelemahan Dow Jones dan indeks utama lainnya, didorong belum adanya sentimen positif data perekonomian AS serta ancaman utang Eropa yang bisa menyebabkan krisis di negara-negara tersebut.
"Jadi, sentimen negatif global masih membayangi laju bursa Indonesia hari ini," kata dia di tempat terpisah.

Selain itu, Ikhsan menuturkan, secara teknis juga menunjukkan IHSG butuh terkoreksi karena sudah jenuh beli jika dilihat dari indikator teknis seperti stochastic oscillator dan tren mingguan yang bergerak turun. "Indeks hari ini akan melemah dengan kisaran 3.750-3.850," ujarnya.

Sementara itu, Wall Street pada perdagangan Jumat lalu waktu New York atau Sabtu dini hari waktu Indonesia berakhir melemah 172,93 poin atau 1,57 persen ke level 10.817,65.

Indeks S&P 500 juga turun 17,12 poin atau 1,50 persen di posisi 1.123,53 dan indeks komposite Nasdaq terkoreksi 38,59 poin atau 1,62 persen menjadi 2.341,84.

Hal tersebut, turut menyebabkan pasar saham Asia melemah pada pembukaan transaksi awal pekan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar