Jumat, 26 Agustus 2011

Pasar Tunggu Pidato Ben Bernanke

Bursa saham di pasar Asia pagi ini bergerak variatif. Investor menghindari spekulasi besar menjelang pidato Ketua Federal Reserve, Ben Bernanke, mengenai kondisi perekonomian Amerika Serikat.

"Ini mungkin kondisi tenang sebelum badai berlangsung. Namun, pemain pasar paling tidak mengharapkan Ben Bernanke mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter yang agresif malam ini. Sebab, investor akan kecewa jika dia tidak memberikan apa-apa," kata Manajer Strategi Investasi Global SMBC Nikko Securities Jepang, Hisatsune Kobayashi, seperti dikutip laman Wall Street Journal.

Di tengah penurunan Wall Street Kamis malam, indeks Nikkei Jepang terlihat bergerak mendatar, bursa Australia S&P/ASX 200 menguat tipis 0,3 persen, indeks Kospi naik 0,8 persen, dan bursa Selandia Baru NZX-50 turun 0,3 persen.
Sementara di Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi pada awal perdagangan hari terakhir menjelang liburan panjang ini. Sentimen negatif bursa global maupun regional disinyalir memberikan tekanan signifikan terhadap indeks.

Menurut analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra, IHSG akhir pekan ini melanjutkan penurunannya kemarin karena pergerakannnya tidak didukung bursa acuan dunia, Dow Jones dan indeks regional Asia.

"Semalam, indeks Dow Jones turun tajam sebesar 170,9 poin [1,51 persen] di tengah meningkatnya data pengangguran AS untuk pekan ini yang mencapai 417 ribu. Lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 400 ribu. Angka ini juga meningkat dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 408 ribu," tuturnya kepada VIVAnews.com, Jumat 26 Agustus 2011.

Selain itu, dia menambahkan, aksi investor AS menunggu laporan pertumbuhan ekonomi kuartalan serta langkah yang akan dilakukan The Fed dalam mendorong pertumbuhan perekonomian AS malam ini turut memicu pelemahan Dow Jones, yang diikuti bursa Eropa. "Bursa regional Asia Pasifik pagi ini dibuka juga kurang bergairah," tuturnya.

Analis PT Valbury Asia Securities Robin Setiawan sependapat. Menurutnya, menjelang liburan panjang dan turunnya bursa global maupun regional, menyebabkan IHSG cenderung sepi dari transaksi beli saham. "Tapi, kalau turun juga akan terbatas kisarannya," ujarnya dihubungi di tempat terpisah.

Sebab, kata dia, pelaku pasar diperkirakan masih mengambil posisi di saham, mengingat banyak juga saham-saham yang turun dalam beberapa hari terakhir. "Masih banyak saham berfundamental yang menarik dengan harga diskon," tutur Robin.

Pada awal pembukaan perdagangan hari ini, IHSG terkoreksi di level 3.816,70 atau turun 27,67 poin (0,72 persen). Sedangkan pada transaksi kemarin, Kamis 25 Agustus 2011, indeks ditutup melemah 2,64 poin atau 0,07 persen di posisi 3.844,38.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar