Minggu, 21 Agustus 2011

Khawatir Resesi, Harga Minyak Terus Merosot

Harga minyak per Jumat, 19 Agustus 2011, tercatat mencapai angka di bawah US$83 per barel atau turun sebanyak empat persen selama seminggu ini. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran adanya resesi yang dapat mengurangi permintaan akan energi.

Kantor berita Associated Press menyebutkan bahwa harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan September turun sebanyak 12 sen menjadi US$82,26 per barel pada New York Mercantile Exchange setelah sebelumnya sempat naik pada US$83,55 per barel.

Adapun bursa saham pada sesi pembukaan mencatatkan keuntungan, akan tetapi pada penutupan terkoreksi hingga lebih dari satu persen. Penurunan ini berarti terjadi berturut-turut selama empat minggu karena ketidakpastian ekonomi global masih terus berlangsung.

Acuan harga minyak ini tetap lebih baik atau diatas titik terendah seperti yang terjadi pada tahun kemarin. Tahun 2010, acuan harga minyak mencapai US$71,63 per barel pada 24 Agustus.

Namun, kuantitas serta harga minyak mentah terus jatuh semenjak April lalu yang berpotensi menciptakan kelangkaan pada stasiun bahan bakar. Menurut AAA, Wright Express dan Oil Price Information Service, rata-rata harga minyak nasional adalah US$3,59 per galon atau turun sebesar 10 persen dari harga tertinggi pada 5 Mei yang mencapai angka US$3,98.

Menurut Direktur Retail OPIS, Fred Rozell, harga BBM dapat mencapai US$3,25 per galon saat hari buruh dan terus jatuh hingga mencapai US$3,15 pada akhir tahun.

Meski harga BBM turun, namun hal itu masih memberikan beban yang cukup signifikan pada pendapatan rumah tangga. Rata-rata pendapatan rumah tangga di AS mencapai US$50.000 per tahun sebelum dipotong pajak.

"Pada bulan Juli, sebuah keluarga menghabiskan sekitar US$374 sebulan pada bensin, atau sekitar sembilan persen dari total pendapatan rumah tangga. Untuk tahun ini, pengeluaran BBM bulanan rata-rata sekitar 8,4 persen, dibandingkan dengan 6,7 persen pada 2010," jelasnya.

Pada perdagangan Nymex, untuk kontrak September, minyak pemanas naik 2,97 sen menjadi US$2,9045 per galon dan bensin meningkat 5,08 sen menjadi US$2,8412 per galon. Gas alam naik 4,8 sen menjadi US$3,940 per 1.000 kaki kubik.

Di London, minyak mentah Brent naik US$1,63 menjadi US$108,62 per barel saat penutupan di bursa ICE Futures.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar