Sabtu, 20 Agustus 2011

JP Morgan Turunkan Proyeksi, Dow Anjlok

Bursa Wall Street dalam sepekan ini dipenuhi gejolak. Bahkan, berakhir terkoreksi tajam dalam dua hari perdagangan saham akibat kekhawatiran investor akan terjadinya resesi di Amerika Serikat.

Dow Jones Industrial Average turun 172 poin pada transaksi penutupan Jumat waktu New York atau Sabtu dini hari waktu Indonesia. Sedangkan indeks saham unggulan (blue chips) turun empat persen selama sepekan ini atau sekitar 6,6 persen untuk tahun ini.

Menurut seorang pialang di Knight Capital Group, Peter Kenny, penurunan tetap kembali terjadi meski pada hari Jumat terdapat informasi baru mengenai tanda-tanda perbaikan ekonomi. Pelaku pasar masih dipengaruhi berita buruk tentang bank-bank Eropa dan AS yang mendorong investor manufaktur dalam posisi defensif.

"Pasar sudah berada area perlambatan harga," kata Peter Kenny seperti dilansir laman Los Angeles Times. "Setiap data yang kami dapatkan sepertinya tetap direspon pasar menjadi negatif," tambahnya.

Dia menuturkan, aksi ekonom JP Morgan Chase & Co dan Citibank yang menurunkan proyeksi mereka mengenai pertumbuhan ekonomi AS hingga akhir tahun ini menjadi pemicu terpuruknya pasar saham. Padahal, sejumlah bank memprediksi bahwa AS tidak terpuruk menuju resesi.

Dow Jones Industrial Average berakhir turun 172,93 poin atau 1,57 persen ke level 10.817,65. Indeks Standard & Poor 500 terkoreksi 17,12 poin atau 1,50 persen menjadi 1.123,53. Sedangkan indeks Nasdaq jatuh 38,59 poin atau 1,62 persen di posisi 2.341,84.
Seperti diketahui, saat pembukaan, indeks saham di Bursa Efek New York juga melemah, setelah munculnya kekhawatiran pelemahan ekonomi AS dan ketidakpastian keuangan negara-negara Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar